Rabu, 25 Juli 2012

Cemooh 1


Nada simponi yang keluar, menjadi anomali…
Memekakkan telinga, menghunus lurus cepat menuju otak,
embrio memberontak cepat naik mengikis renung, begitu cepat, sangat cepat, dan, menggurita…
Tidak masalah, mungkin batin yang agak rentan, menohok dan meronta, kepalan sangat keras padahal, ayunan tidak kunjung datang, malah lari entah kemana, mungkin ke neraka, rumah bordir, atau kantor polisi dan rumah sakit…
Sering menjumpai mungkin biasa menjadi, ketika jarang? Wah, tidak bisa dibayangkan, tidak terbayang dengan watak keras bak baja,

Dan..

Dan, menjadi bias,

Sangat bias,

Butuh nada simpati! butuh apresiasi! Butuh angkat topi! Terserah, pakai skenario apa…
“Namun yang di dapat cemooh, harga dirinya berontak, kuhitung semua lukanya, seribu bahkan lebih, sejuta lebih” ujar maestro itu,
Hah? Kok? Pembunuhan karakter? Bak assasinasi profesional saja, ini settingan salah, bukan perkuat watak, bukan menempa adik,

Dan..

Dan, menjadi bias,

Sangat bias,

Melegakan? Yah, sedikit.

151010, 15.34 WIB @kamarhampa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar