Kau tersenyum, tersenyum mengikis hangatnya senja
Kadang satir di sertai nyinyir
Rengkuh erat dari belakang, mendenguh mendesir di bawah
penyangga kepala
Kau berdiri mantap di depan, seraya rentang tangan dengan
mimik gemas…
Entah
apa entah tertawa, sekitar bagai bumerang, sekitar bak ancaman
Merengut manis dengan dahi yang luas, merajuk manja dengan
mata memicing
Gigi berbaris fasih, terlihat cemerlang?
Kuda besi itu punya jasa besar, kuda besi yang semakin tak
terurus
Energi untuk akhiri pendidikan
Entah
apa entah tertawa, sekitar bagai bumerang, sekitar bak ancaman
Mencari arti, jati diri dan konsekuen
Terbentur aturan, karena memang lebih dulu
Ambil hikmahnya ambil indahnya
Kadang sebal, pernah sebam
-o0o-
Tak dinyana, beranjak lama
Tak terasa semakin renta
Pernah berfikir untuk akhir? Lelah pasti, bosan mafhum.
Masih banyak berlimpah ruah di luar sana, namun ini lain,
spesial…
Kuping
kanan teriak jangan, kuping kiri coba kebiri
Rebah menerabas dalam fikiran, seakan protes dengan sang
fajar menyingsing, yang tak sabar ingin bersalin rupa
Mmm, indah
Tapi belum dinamis layaknya romansa hidup
Belum sepahit dan
seasam garam asin itu
Kuping
kanan teriak jangan, kuping kiri coba kebiri
Pesan elektronik yang menjadi biang keladi terkadang, sebab
tiada berani bermaksud emosi bila berhadap langsung, tanya saja
Dan ia mengamini
Paling hanya membisu, seakan pita suara terkoyak
Entah takut, apa memang se-tipe, yang jelas cukup membantu…
Bertengkar
belum, berdiam sering, merajuk bukan main
Hangat,
Lalu dia memejam mata, mungkin menjiwai
Dekap,
Mendekap,
Bertengkar
belum, berdiam sering, merajuk bukan main
Hhm, tak seperti biasa, dapat idealis kuat
Hhm, sedikit goyah, namun gagah
Hhm, angkat topi, pasti jarang
Hhm,
Bertengkar
belum, berdiam sering, merajuk bukan main
Bertengkar
belum, berdiam sering, merajuk bukan main…
Apakah bila berbicara sudah pasti histeris? Menangis?
Kadang aku tercenung, kadang merenung
Tak akan sampai singgasana bila apatis, intermezzo
cengeng yang melanda kaula mudi
Hhm… tanda amin…
Hhm, tanda iya penuh ambiguitas
Hhm, penuh konfusi beragam arti..
-o0o-
Tidak suka bila mendengar “aneh”, tersinggung benar rupanya
Cukup cuek di banding lain
Poin menarik untuk bertahan
Klop dengan satu nya, pantas
Kadang
bermimik masam di rumah singgah, kompetitor masa lalu rupanya? Penuh
klarifikasi
Hhm,
170911, 16:24 WIB @RuangTengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar